Stadion Olimpico Roma merupakan
salah satu stadion yang terletak di Roma, Italia. Stadion ini memiliki
kapasitas 82.307 kursi. Stadion ini merupakan kandang dari Klub sepak bola S.S.
Lazio dan AS Roma.
Italia sudah dua kali menjadi
penyelenggara Piala Dunia. Pertama, tahun 1934, Piala Dunia diselenggarakan di
Stadio Del PFN, dan yang kedua, yakni final Piala Dunia 1990 di stadion ini.
Stadion ini juga menjadi saksi sejarah gagalnya kesebelasan AS Roma meraih
gengsi melalui finalti melawan Liverpool pada 1984. Pada Juni 2001, jutaan
miliar dolar disuntikkan untuk renovasi stadion tersebut.
SEJARAH
Stadion ini sampai saat ini
masih berdiri megah di Foro Italico Sport Compleks di kaki bukit Monte Mario.
Stadion ini merupakan warisan yang bersejarah saat fasis berkuasa atas nama
Benito Mussolini saat itu. Pada awalnya, stadion tersebut dibangun atas
perintah Mussolini sebagai stadion Partai Fasis Nasional (Stadio dell Partido
Nazionale Fascista) untuk menyambut Olimpiade 1944. Boleh dikata ini hasil
inspirasi Adolf Hittler saat membangun stadion Olimpiade Berlin 1936 sebagai
propaganda politik.
Pecahnya Perang Dunia Kedua
membuyarkan harapan Roma untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 1944, namun stadion
tersebut akhirnya digunakan pada Olimpiade 1960. Sejak itu, selain
menyelenggarakan kejuaraan dunia atletik 1987, sebagian besar stadion tersebut
digunakan untuk pertandingan sepakbola. Stadion Olimpiade berturut-turut menjadi
tuan rumah putaran final Piala Dunia 1990, kejuaraan Eropa 1968 dan 1980, serta
final kejuaraan antar-klub Eropa 1977, 1984 dan 1996, serta tidak terhitung
pertandingan internasional lainnya.
Namun untuk saat sekarang, Roma
dan Lazio yang sudah menggunakan stadion tersebut selama setengah abad mulai
1953, terpaksa melupakan nostalgia nilai sejarah. Keinginan untuk membela
stadion tersebut muncul untuk pertama kali pada 2000 lalu. Tekanan dari
presiden klub Lazio Sergio Cragnotti dan presiden AS Roma Franco Sensi akibat
kesulitan dana, membuat keinginan untuk memiliki stadion tersebut semakin
deras.
Denah Stadion Olimpico
Sementara pemerintah Italia
menginginkan agar seluruh stadion yang digunakan untuk Piala Dunia 1990
diprivatisasi. Namun untuk melakukan privatisasi jelas bukan hal yang mudah dan
bisa memakan waktu lama karena membutuhkan perangkat hukum. "Saya dari
dulu mendukung konsep privatisasi tersebut. Saya yakin ini hanya masalah
waktu," kata Carraro yang menjabat sebagai Presiden Liga Italia selama 10
tahun sebelum kemudian berubah menjadi federasi. Carraro menyatakan
keyakinannya bahwa rencana tersebut akan didukung oleh Presiden CONI Gianni
Petruccci dan walikota Roma Walter Veltroni yang semula bersikap skeptis.
Saat ini, tidak ada satu pun
ibukota negara Eropa yang tidak mempunyai klub divisi satu dan akan sulit
membayangkan jika masyarakat Roma akan mendapatkan Stadion Olimpiade yang
kosong jika AS Roma dan Lazio benar-benar hengkang ke luar kota.