1.
Boys S.A.N (Squadre d'Azione Nerazzurre)
Kelompok
tertua di Curva Nord 69. Berdiri pada 1969, hanya selang setahun setelah Fossa
dei Leoni pertama kali muncul. Boys diambil dari nama anak nakal di sebuah
komik bernama serupa. Di era 80-an Boys S.A.N kian ditakuti sebagai kelompok
yang kerap membuat ulah. Namun, sejak awal 90-an, Boys S.A.N meminimalisir aksi
anarkis, dan lebih fokus mengekspresikan fanatisme melalui berbagai koreografi
di stadion. Sekadar info, Boys S.A.N terbentuk meneruskan ide pelatih Inter ketika
itu, Helenio Herrera yang menginginkan terbentuknya sebuah kelompok suporter
yang terorganisir dengan rapi.
2.
Ultras Inter (Forever Ultras)
Di
Curva Nord, Ultras menjadi yang tertua ke dua setelah Boys S.A.N. Mereka
berdiri sejak 1975 dengan nama Forever Ultras sebelum diganti pada 1995.
Pelopornya adalah dua pemuda bernama Luciano dan Curzio, yang pertama kali
memunculkan spanduk bertuliskan Forever Ultras di Curva Nord, tepat
berdampingan dengan Boys S.A.N. Sejak 1997, Ivan Renato menjadi sutradara
Ultras setelah meneruskan era kepemimpinan sebelumnya.
3.
Viking Inter
Kelompok
ketiga di Curva Nord ini terbentuk pada 1984. Viking juga dikenal sebagai salah
satu pendukung beraliran sayap kanan paling loyal di Italia. Sayang, mereka
kerap bersikap rasis. Kebetulan, Viking memang berhubungan sangat dekat dengan
Blood & Honour Varese (kelompok suporter yang menolak anti-rasisme di sepak
bola). Viking pun menjadi sangat menonjol di Curva Nord dengan indentitas
bendera paling besar di antara suporter Ultras Inter lainnya.
4.
Brianza Alcoolica
Brianza
Alcoolica (semangat Brianza) memang baru resmi didirikan pada November 1985.
Namun, berbagai spanduk bertuliskan nama kelompok mereka sudah muncul beberapa
tahun sebelumnya di Madrid, Spanyol. Dipelopori oleh beberapa orang yang merasa
tidak cocok dengan segala kekerasan Curva Nord, Brianza Alcoolica memisahkan
diri dengan idealisme mereka untuk menciptakan hiburan di stadion. Mungkin
karena itu pula Brianza Alcoolica menjadi kelompok dengan jumlah suporter
paling sedikit di antara lima lainnya.
5.
Irridubicili
Irridubicili
menjadi kelompok paling kontroversial di antara Ultras Inter lainnya. Berdiri
sejak 1988, kelompok ini juga dikenal dengan nama “Skins” ini langsung membuat
kericuhan dengan menyerang setiap pendukung lawan yang datang ke Giuseppe
Meazza. Ciri khas Irridubicili adalah maskot seekor anjing hitam sebagai
lambang kejahatan atau keonaran bernama Muttley. Dengan slogan “Non basta
essere Bravi bisogna essere I migliori” (untuk menjadi yang terbaik, tidak
cukup dengan bersikap baik), tak heran jika jika Irridubicili kerap berbuat
onar di stadion. Bahkan mereka dengan terang-terangan mengaku setiap mendukung
Inter, tak akan pernah lepas dari minuman beralkohol.
6.
Milano Nerazzurra
Kelompok
ini memang lebih kecil dibanding Boys SAN atau lainnya. Namun, mereka justru
mampu tampil dengan warna-warna mencolok melalui koreografinya di sisi kiri
Curva Nord. Milano Nerazzurra juga mendapat julukan “Potere Nerazzurro” atau Si
Hitam Biru yang Kuat. Sejak berdiri sekitar akhir 80-an, Milano Nerazzurri
memang telah menyatakan ketidakcocokannya dengan saudara tua mereka, Boys SAN.
Tak heran jika letak kedua kelompok ini berjauhan, yang satu di sisi kiri, dan
yang satunya di sisi kanan.
7. Boy Sez Roma