Ini persoalan
gengsi Jerman Barat atas Jerman Timur, ketika kedua wilayah itu masih terpisah.
Jerman Timur telah memiliki Olympiastadion untuk Olimpiade 1936. Maka, Jerman
Barat (Jerbar) tak mau kalah dan mereka juga ingin menggelar Olimpiade di
stadion megah. Stadion yang dicita-citakan sejak 1967 itu pun akhirnya berdiri
juga pada 1972 dan langsung menjadi tuan rumah Olimpiade tahun itu.
Meski begitu,
stadion tersebut akhirnya lebih erat hubungannya dengan sepak bola. Apalagi
setelah Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia 1974, turnamen yang akhirnya
dijuarai tuan rumah. Di stadion itu pula, Jerman memproklamasikan kejayaannya
ketika di final mengalahkan tim tangguh Belanda 2-1.
Sejak awal,
stadion ini memang diharapkan lain daripada lainnya. Maka diperlukan arsitektur
yang luar biasa agar Olympiastadion akan menjadi stadion terbaik di dunia dan
paling unik.
Jauh sebelum
berdiri, pada 1967 sudah diadakan sayembara arsitektur stadion tersebut setelah
Komite Olimpiade International (IOC) menjadikan Muenchen sebagai tuan rumah
Olimpiade 1972. Ratusan arsitek mengirimkan karyanya ke panitia proyek. Arsitek
Guenter Behnisch dan Frei Otto akhirnya keluar sebagai pemenangnya.
Mereka
menawarkan desain futuristik. Bangunan yang mendobrak tradisi bentuk dan gaya
stadion sepak bola. Saat itu semua stadion di dunia memiliki gaya atap yang
nyaris sama, menyerupai atap pabrik. Olympiastadion berbeda. Atapnya dibuat
tidak rata. Persis seperti kumpulan tenda.
“Saya kira, Olympiastadion
adalah masterpiece dunia arsitektur. Bahkan sampai sekarang arsitektur stadion
ini menurut saya masih yang terbaik,” kata legenda sepak bola Jerman, Franz
Beckenbauer.
Arsitektur
stadion itu untuk menyimbolkan demokrasi dan masa depan Jerman yang lebih baik.
Sedangkan motto stadion adalah “Die Heiteren Spiele” yang artinya pertandingan
yang bahagia.
Filosofi itu
juga sebagai antitesis terhadap Olympiastadion Berlin yang dipakai Olimpiade
1936 yang waktu itu dibangun dengan semangat mengagungkan kebesaran Nazi
(partai di bawah diktator Adolf Hitler) yang akhirnya menebar sejarah hitam.
Jerbar ingin mengubah kesan Jerman yang pernah membantai ribuan orang dengan
semangat demokrasi.
Dipenuhi
Sejarah
Sebagai
stadion besar yang multifungsi, fasilitasnya sangat lengkap. Olympiastadion
menyatu dengan kompleks atlet. Tentu tidak semua sejarah indah. Yang paling
mengenaskan adalah teror pada Olimpiade 1972. Di tengah Olimpiade, teroris
masuk kompleks atlet, membunuh dua atlet Israel dan menculik sembilan lainnya.
Para sandera itu akhirnya dibunuh juga.
Meski begitu,
lebih banyak sejarah indah yang tercipta, terutama berkaitan dengan sepak bola.
Bagi warga Jerman, stadion ini sudah menjadi simbol kebesaran sepak bola
mereka. Terutama pada tahun 1974, ketika mereka menjadi tuan rumah dan juara
Piala Dunia.
Jerman lolos
ke final melawan Belanda di stadion itu. Penonton membeludak, melebihi
kapasitasnya. Diperkirakan 80.000 penonton menyesaki stadion yang hanya
berkapasitas 69.300 itu. Belanda dengan total football-nya, lebih difavoritkan
untuk juara. Fakta berbicara lain. Belanda memang unggul 1-0 lebih dulu di
menit ke-2. Tapi, Jerman akhirnya mengubah keadaan dan memenangkan pertandingan
dengan skor 2-1 lewat gol Britner dan Gerd Mueller.
Wajar jika
Mueller sangat terkesan dengan stadion ini. Selain menentukan Jerman juara
dunia, Mueller juga tampil memikat pada partai pembukaan stadion ini, 26 Mei
1972. Saat itu Jerbar ketemu tim kuat Uni Soviet. Hasilnya, Jerbar menang 4-1
dan seluruh gol diborong Mueller.
“Olympiastadion
sangat berkesan bagi saya dan tak akan terlupakan. Di tempat itu karier saya
berkembang. Selain menentukan Jerman juara dunia 1974, saya terus mencetak gol
di stadion itu dalam beberapa tahun kemudian,” kenang Mueller.
Setelah Olimpiade
1972, stadion ini akhirnya menjadi markas Bayern Muenchen dan TSV 1860 Muenchen
sampai 2005 (sekarang keduanya pindah ke Allianz Arena). Selama bermarkas di
stadion itu, Bayern menjuarai 18 gelar Bundesliga 1, 11 Piala DFB, dan 4 Liga
Champions.
Di tempat itu
pula Borussia Dortmund juga juara Liga Champions pada 1997, mengalahkan
Juventus 3-1 di final. Tak hanya orang Jerman yang punya sejarah indah di
Olympiastadion. Marseille, misalnya, meraih gelar Liga Champions untuk pertama
kalinya di tempat ini juga.
Publik sepak
bola Inggris malah menganggap stadion itu menjadi simbol keperkasaan mereka
atas Jerman. Sebab, di babak penyisihan Piala Dunia 2002 di stadion itu,
September 2001, Inggris menghajar tuan rumah dengan skor 5-1.
Di luar sepak
bola, banyak sejarah lain yang tercipta di tempat ini. Selain Olimpiade 1972,
juga berbagai konser monumental. Grup-grup band besar dunia pernah tampil di
tempat itu, sebut saja Jon Bon Jovi, Rolling Stones, dan Guns ‘n Roses. Robbie
Williams juga pernah pentas di sini dan masih banyak lagi grup musik yang
pentas di sini. Gun ‘n Roses dalam videonya tahun 1993 juga mengambil gambar
stadion ini.
Sayangnya,
stadion ini memilki lintasan lari. Sehingga, jarak penonton sepak bola dengan
lapangan terlalu jauh. Itu pula sebabnya, Bayern Muenchen dan TSV 1860 pindah
ke stadion baru. Stadion itu nantinya akan lebih sering dipakai untuk kegiatan
konser musik, rapat akbar, olahraga, atau kegiatan lain.
Meski mulai
hilang dari peredaran sepak bola, Olympiastadion tetap stadion megah yang
memiliki arsitektur kelas tinggi. Dia akan tetap dikenang karena menjadi tempat
lahirnya banyak sejarah.
Data Olympiastadion
Nama resmi: Olympiastadion Muenchen
Berdiri: 26 Mei 1972
Alamat: Spiridon-Louis-Ring 21, D-80809 Muenchen
Telepon: (020) 7704-4100, 0893-0670
Fax: 089/30 67-22 22
Email: infoolympiapark-muenchen.de
Partai pertama: Jerman Barat 4-1 Uni Soviet
Kapasitas: 69.300
Rekor penonton: 80.000 (Jerman Barat 2-1 Belanda, final Piala Dunia
1974)
Kursi: 57.500
Berdiri: 11.800 orang
Luas lapangan: 105 X 68 meter
Kekuatan lampu: 1.875 lux
Keunikan Arsitektur
Olympiastadion:
1.
Stadion dibangun di atas lembah
buatan.
2.
Bebentuk seperti mangkuk, stadion
ini berdiri di tengah Olympiapark yang luasnya 300 hektar. Stadion ini
dirancang sebagai pusat perhatian (center of interest) dari taman tersebut.
3.
Atapnya dibuat seperti tenda yang
berjajar-jajar, hanya menutupi tribun utama. Idenya meniru pegunungan Alpen
yang bergerumbul-gerumbul.
4.
Atap-atap itu ditopang
tiang-tiang besi sepanjang 76 meter. Antara tiang satu dengan lainnya disatukan
dengan kawat-kawat baja yang besar. Atap terbuat dari plexiglass transparan,
dari kejauhan seperti tenda raksasa.
5.
Selain menjadi pelindung stadion,
atap-atap tersebut juga berfungsi untuk mengumpulkan air hujan, kemudian
disalurkan ke danau dekat stadion seluas 80.000 meter persegi.
6.
Lapangan sepak bola dilengkapi
dengan alat penyiram otomatis. Permukaan di bawah tanah juga ada alat pemanas
yang mengatur suhu tanah. Sehingga pertumbuhan rumput tak terpengaruh oleh
musim.
7.
Sebagian jalan masuk ke tribun
justru lewat dari atas stadion. Hanya tribun utama yang bisa dicapai dari bawah
stadion.