Saat
ini, kita mengenal banyak pebola berkulit hitam asal Afrika yang menjadi
bintang di Eropa. Sebut saja Samuel Eto’o, Didier Drogba, Yaya Toure, Kolo Toure, Michael Essien, Nwankwo Kanu, dan
Emmanuel Adebayor. Sebelumnya, ada nama-nama George Weah, Abedi Pele, Daniel
Amokachi, dan Anthony Yeboah yang lebih dulu menyandang predikat sebagai
superstar.
Akan
tetapi, tahukah kamu siapa superstar pertama asal benua hitam itu? Dialah Steve
Mokone, pemain asal Afrika Selatan era 1950-an hingga 1960-an. Julukannya The
Black Meteor. Mokone adalah tonggak awal pebola berkulit hitam asal Afrika di
kancah sepak bola profesional Eropa kala bergabung dengan Coventry City pada
1955-56.
Status
pemain hitam Afrika pertama juga disandangnya saat menjajal Liga Belanda pada 1958-59
bersama Heracles Almelo. Di sinilah dirinya meraih status superstar. Tak
tanggung-tanggung, dia disejajarkan dengan Alfredo di Stefano dan Ferenc
Puskas, dua pemain terbaik Eropa kala itu. Dia pun kerap dibanding-bandingkan
dengan Pele.
Salah
satu bukti kehebatan pemain yang bakatnya sudah menarik perhatian sejak berumur
16 tahun itu adalah kala mencetak hat-trick ke gawang Dynamo Kiev dalam sebuah
partai persahabatan bersama klubnya, Torino. Dialah orang pertama yang sanggup
melakukannya ke gawang Kiev, klub terbaik Uni Soviet pada waktu itu.
Seorang
kolomnis asal Italia, Giuseppe Branco tak ragu-ragu menulis bahwa jika Pele
adalah Rolls-Royce, Stanley Matthews adalah Mercedes-Benz, dan Di
Stefano adalah Cadillac, Mokone adalah Maserati-nya sepak bola.
Sebutan itu diberikan saat pemain kelahiran Doornfontein itu membela Torino
pada 1961.
Pengakuan
lain atas kiprahnya bisa terlihat dari pengabadian namanya menjadi nama jalan
di Amsterdam dan nama salah satu tribun di Stadion Polman, markas Heracles. Pemerintah
Afrika Selatan
sendiri pada 2003 menganugerahkan The Order of Ikhamanga Gold. kepada
pemain yang pada 1950-an sudah mendapat bayaran 10 ribu pounds itu.