SEJARAH PENGHARGAAN TORJAEGERKANONE


Sejak musim ketiga Bundesliga 1, tepatnya musim 1965-66, pencetak gol terbanyak di kompetisi elite Jerman itu mendapat trofi khusus dari majalah olahraga Kicker. Penghargaan bagi sang top skorer itu digagas oleh Karl Heinz Jens yang waktu itu menjabat redaktur di majalah tersebut.

Bentuk trofinya sendiri agak unik, berupa replica meriam yang terbuat dari logam dengan beberapa bagian terbuat dari kayu, mirip dengan meriam asli. Oleh karena bentuknya itulah trofi tersebut lantas dinamakan Torjaegerkanone alias meriam untuk sang pencetak gol terbanyak.

Sejak pertama kali diperkenalkan, bentuk trofi ini mengalami  perubahan-perubahan kecil. Kini Torjaegerkanone memiliki berat 3,2 kg dengan alas berupa lempengan kayu berukuran 43x22 cm. Moncong meriamnya sendiri memilki panjang 26 cm.

Orang pertama yang berhasil meraih trofi ini adalah Lothar Emmerich yang musim itu membukukan 31 gol bagi Borussia Dortmund. Sementara Gerd Mueller tercatat sebagai pemain yang mengoleksi paling banyak Torjaegerkanone. Striker kenamaan Bayern Muenchen itu pernah menerimannya sebanyak tujuh kali.

Gerd Mueller

Meski meraihnya tujuh kali, Mueller hanya melakukannya bersama Bayern Muenchen. Ini berbeda dengan Klaus Allofs dan Stefan Kuntz yang mampu meraih Torjaegerkanone bersama dua klub berbeda. Allofs meraihnya bersama Fortuna Duesseldorf pada 1978-79 dan FC Koeln pada 1984-85. Sementara Kuntz bersama VfL Bochum pada 1985-86 dan Kaiserslautern pada 1993-94.

Uniknya, ada satu pemain yang menjadi top skorer Bundesliga 1 namun tak mendapatkan trofi kebanggaan tersebut. Dialah Lothar Kobluhn yang pada musim 1970-71 mengemas 31 gol bagi Rot-Weiss Oberhausen.

Ditengarai, hal itu disebabkan oleh adanya penyelidikan menyangkut skandal yang terjadi di Bundesliga 1 pada waktu itu. Rot-Weiss Oberhausen diduga terlibat skandal tersebut. Ironisnya, meski kemudian tak terbukti terlibat, pihak Kicker tak jua memberikan Torjaegerkanone kepada Kobluhn.
LihatTutupKomentar