Genoa memasuki
masa keemasan pada era akhir 1800-an hingga era awal 1900-an. Tapi, jika
ditanya tentang siapa kapten terbesar sepanjang masa I Grifoni, jawabannya
adalah pemain yang bermain pada era akhir 1980-an hingga masa 1990-an, Gianluca
Signorini.
Jawaban serupa
tidak hanya akan meluncur dari mulut orang-orang yang dekat dengan Signorini
pada masa itu. Tanya saja kepada kapten Genoa pada musim 2010-11, Marco Rossi.
“Siapa kapten terbesar sepanjang masa Genoa? Gianluca Signorini. Dia akan
selalu menjadi kapten terhebat,” ujar Rossi.
Signorini
bergabung dengan Genoa pada awal musim 1988-89. Sebelumnya, dia lebih dulu
melejit di Parma yang dilatih Arrigo Sacchi serta AS Roma yang diasuh Nils
Liedholm.
Di bawah
bimbingan dua pelatih cerdas itu, Signorini berkembang menjadi defender andal.
Posisi libero diakrabinya, hingga dia berkembang menjadi salah satu bek terbaik
di Italia.
Kiprahnya
kemudian menarik minat Francesco Scoglio yang melatih Genoa. Karena dekat
dengan Liedholm, Scoglio secara pribadi meminta agar Signorini dilepas ke
Genoa.
Untung saja
permintaan itu diluluskan. Signorini bergabung dengan I Grifoni yang menjadi
klub yang makin membesarkan namanya. Bayangkan saja, Signorini selalu menjadi
kapten selama tujuh musim di Genoa. Dia pun menjadi idola tifosi. Terbukti, ada
kelompok suporter Genoa yang mengambil nama dari namanya yakni Genoa Club
Signorini.
Rasanya cukup
wajar melihat hal tersebut. Di Genoa, Signorini mantap menjadi kapten sekaligus
defender andalan. Dia termasuk ke dalam Dream Team Genoa yang menembus
semifinal Piala UEFA 1991-92. Tidak hanya itu, Signorini juga memimpin I
Grifoni mencetak sejarah sebagai klub Italia pertama yang mengalahkan Liverpool
di Stadion Anfield (18/03/92).
Signorini baru
meninggalkan Genoa pada 1995 untuk bergabung dengan Pisa yang merupakan klub
kota kelahirannya. Saat itu, umurnya sudah mencapai 35 tahun. Di Genoa,
Signorini mencatat rekor tampil 207 kali dan mencetak lima gol.
Dikalahkan Penyakit
Signorini
hanya bermain selama dua musim di Pisa. Sesudahnya dia pensiun dan mencoba
merintis karier sebagai pelatih. Signorini sempat menjadi pelatih caretaker
Pisa yang bermain di Serie-C2 pada musim 1997-98.
Tak lama
kemudian petaka menghampirinya. Dia didiagnosis menderita amyotrophic lateral
sclerosis. Penyakit ini mengganggu otak manusia yang menghambat koordinasi
gerak tubuh. Akibat yang paling fatal adalah kelumpuhan seperti dialami
Signorini.
Gangguan ini
rupanya sering menimpa pebola. Ditengarai, ada beberapa hal yang menjadi
penyebabnya. Salah satunya konsumsi obat penghilang rasa sakit yang berlebihan
atau benturan di kepala saat melakukan sundulan yang terlalu sering.
Signorini
akhirnya meninggal akibat penyakit ini pada 6 November 2002 di Pisa (Italia).
Dia menghembuskan napas terakhir pada umur 42 tahun. Sesudahnya Genoa tergerak.
Nomor kostum enam yang biasa dikenakannya dipensiunkan.
Akan tetapi,
semangat Signorini masih akan terasa di Luigi Ferraris. Selain karena namanya
telah terpatri di benak tifosi, keturunan Signorini kembali ada di Genoa. Dia
adalah Andrea yang melakukan debut Serie-A bersama I Grifoni pada 17 Mei 2009.
(Asis/Soccer)
Fakta
Signorini:
Nama lengkap:
Gianluca Signorini Lahir: Pisa (Italia), 17 Maret 1960 Posisi: Defender Nomor
kostum: 6 (Genoa) Karier klub: Pisa (1978-1979), (1995-1997), Pietrasanta
(1979–1980), Prato (1980-1981), Livorno (1981-1983), Ternana (1983-1984),
Cavese (1984-1985), Parma (1985-1987), Roma (1987-1988), Genoa (1988-1995)
Karier timnas: - Prestasi: -