10 Hal Fakta Unik Tentang Tottenham Hotspur VS Chelsea

49htthvsccover.jpg Selama ini, hanya ada dua pertandingan di London yang dianggap sebagai derby. Pertama jelas adalah Arsenal melawan Chelsea karena bisa dibilang mereka berdua adalah tim ibukota Inggris tersukses di era Premier League. Yang kedua adalah pertandingan antara Arsenal dengan Tottenham Hotspur karena urusan sentimental letak geografis dan ada nya “kecurangan” ketika FA menambah jumlah partisipan ke Divisi Utama di tahun 1919.
Mungkin hal ini tidak bisa dilakukan di setiap derby atau partai besar lainnya, namun jika Arsenal vs Chelsea dan Arsenal vs Tottenham adalah pertandingan yang seru, bagaimana dengan Chelsea vs Tottenham?
Lupakan saja dulu tim yang berwarna merah itu untuk sementara. Mereka sedang asik dengan dunianya sendiri karena terus menerus  berusaha mengingat bagaimana nikmatnya menjadi juara dan mengangkat trofi di akhir musim. Maklum, mereka telah “menghilangkan” memori tersebut selama delapan musim terakhir. Kasihan.
1. Derby Yang Tak Dianggap
Seperti yang kita ketahui, Barclays Premier League memiliki banyak sekali tim asal kota London. Setidaknya di musim ini, ada enam tim yang berkelana di top flight. Mereka adalah Arsenal, Chelsea, Tottenham Hotspur, Fulham, West Ham United, dan Crystal Palace.
Atas dasar geografis, sudah sepantasnyalah setiap pertandingan diantara mereka kita beri label sebagai sebuah derby. Namun kenyataannya, tidak ada yang peduli kalau Chelsea melawan Crystal Palace atau West Ham United bertemu Fulham, bukan? Walaupun sama-sama derby, nilai jual pertandingan mereka tidak akan sebanding dengan dua derby yang sudah saya sebutkan di bagian pembukaan.
Namun semakin tahun, pertandingan antara Chelsea melawan Tottenham Hotspur semakin mendapatkan pengakuan. Hal ini berdasarkan kualitas kedua klub yang sama-sama menanjak. The Blues sudah melakukan revolusi sejak tahun 2003, sedangkan Spurs sedang serius-seriusnya merintis karir sebagai anggota tetap The Big Four.
Sekarang, masih mau meragukan?
2. The Special One Is Here
Sudah menjadi hal yang lumrah jika Jose Mourinho mendapatkan perhatian ekstra sekembalinya ia ke Barclays Premier League. Ia sedang berusaha memperbaiki labelnya sebagai The Special One yang memudar akibat kegagalannya mematahkan dominasi FC Barcelona bersama Real Madrid. Bahkan di musim terakhirnya, ia sama sekali tidak mendapatkan gelar utama. Sebuah “prestasi” yang tak pernah dirasakannya sejak tahun 2003.
Menghadapi Tottenham Hotspur akhir minggu nanti, ia akan bertemu dengan salah satu mantan staf kepelatihannya, Andre Villas-Boas. Nama kedua pernah mencoba menggantikan keabadiannya di hati pendukung Chelsea beberapa tahun lalu, namun berakhir dengan kegagalan. Jadi dalam kesempatan ini, mungkin Mou akan bertekad untuk menyadarkan Villas-Boas bahwa mereka memiliki level yang berbeda.
Jose = special, AVB = just Portugese average.
3. You Are Not Mourinho In Disguisse, Andre
Selepas kepergian Jose Mourinho, The Blues seperti kehilangan sentuhan emas. Performa mereka naik turun dan tak mampu lagi memenangi liga selama dua musim berturut-turut. Untuk itu, dipilihlah Andre Villas-Boas yang baru saja membawa FC Porto meraih treble. Dengan latar belakang yang pernah menjadi bagian dari staff kepelatihan Jose, semua menjadi nampak sempurna. AVB dianggap sebagai penerus sejati Mourinho.
Namun pada akhirnya, jangankan untuk menjadi penerus, hanya untuk menjadi sekedar imposter Mourinho saja ia tak mampu. Karirnya di Stamford Bridge berakhir prematur setelah dipecat meski baru melatih kurang lebih selama delapan bulan.
Sekarang, karirnya nampak mulai menanjak. Ia mulai diakui sebagai salah satu pelatih terbaik di Barclays Premier League saat ini. Performa Tottenham Hotspur yang solid berhasil menarik perhatian banyak orang dan mulai membuatnya mendapatkan kembali nama baiknya.
Menghadapi Chelsea adalah peluang yang tepat untuk mengalahkan orang yang membuat dirinya sempat dipandang sebelah mata. Dapat membuktikan bahwa ia lebih pintar dari Mou ketika beradu taktik, saya yakin ia tidak akan menyia-nyiakan pertemuan emosional ini.
4. Revolusi Makan Hati Ala Mou
Bukan Jose Mourinho namanya kalau tidak membuat sensasi. Pelatih yang memang terkenal nyentrik ini sudah berulang kali berulah. Dahulu ketika melatih Chelsea jilid 1, ia menjadi eksis akibat komentar-kometarnnya yang mengundang kontroversi. Ketika melatih Internazionale, ia sempat membuat public Nou Camp mencak-mencak akibat selebrasinya. Ketika melatih Real Madrid? Baca saja artikel “10 Alasan Jose Mourinho Akan Meninggalkan Madrid di Akhir Musim”.
Sekarang kembali di Stamford Bridge, tentu ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatannya menorehkan sensasi di Chelsea jilid 2. Salah seorang pemain berkualitas yang telah menjadi bagian penting The Blues semenjak satu setengah tahun yang lalu, Juan Mata, harus rela menjadi penyakitan di bangku cadangan.
Banyak yang mengkiritik keputusan Mou tersebut. Namun para pengkritk tersebut juga harus sadar bahwa inilah Jose yang sesungguhnya. Siapapun dan seberapapun berkualitasnya anda, tidak akan bisa masuk ke dalam skuad jika tidak sesuai dengan keinginannya.
5. Road To The Big Four
Semakin tahun, persaingan untuk menembus zona UEFA Champions League di Barclays Premier League semakin ketat. Beberapa tim yang selalu dianggap sebagai tim kuda hitam mulai memperkuat tim nya dengan pemain-pemain papan atas. Tidak ada lagi yang bisa beranggapan bahwa tim-tim besar pasti menang melawan tim dari papan tengah. Kejutan bisa terjadi setiap saat.
Di musim ini, setidaknya ada tujuh tim yang diprediksi oleh pundit-pundit dunia akan bersaing ketat dalam memperebutkan empat tempat yang akan mengakomodir keikutsertaan mereka di UCL musim depan. Mereka adalah Arsenal, Chelsea, Manchester United, Manchester City, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Everton.
Sebagai sesama petarung yang memperebutkan zona tersebut, wajar jika pertemuan ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh Tottenham Hotspur ataupun Chelsea. Mengalahkan tim yang menjadi pesaing tentu akan semakin memudahkan jalan mereka ke Eropa di musim depan.
6. Top Of The Table, Please
Jika nomor lima adalah target jangka panjang, maka di nomor ini kita akan membicarakan target untuk jangka pendek.
Saat ini, Tottenham Hotspur dan Chelsea sama-sama hanya membutuhkan satu kemenangan untuk bisa mengkudeta Arsenal di puncak klasemen. Meski besar kemungkinan hal tersebut hanya akan bertahan selama beberapa jam, tetap saja keberhasilan salah satu dari mereka akan memberikan tekanan mental kepada tim yang juga berada di dalam satu kota tersebut.
Selain untuk memberikan tekanan mental, kemenangan sama saja mempermudah jalan mereka untuk menjadi juara. Ingat bagaimana Manchester United di musim lalu bisa unggul begitu jauh atas pesaing-pesaingnya karena berhasil mengalahkan klub-klub besar? Poin-poin krusial seperti inilah yang tidak boleh dilewatkan.
7. Anggap Saja Rumah Sendiri
Dalam beberapa musim terakhir bertandang ke White Hart Lane, Chelsea memang sangat kesulitan untuk membawa pulang poin ke Stamford Bridge. Sebelum di musim lalu sang tamu berhasil menundukkan Spurs di depan pendukungnya sendiri, kemenangan terakhir Chelsea didapat pada tahun 2005. Ini artinya dalam delapan pertandingan terakhir di kandang The Lilywhites pada ajang Barclays Premier League, hanya dua kali The Blues bisa menang. Tiga berakhir seri, sedangkan tiga lainnya adalah kemenangan untuk tuan rumah.
Namun secara overall, rekor Chelsea tidaklah terlalu buruk ketika harus bertamu ke tetangga mereka tersebut. Sepanjang sejarah, pertemuan mereka di berbagai ajang yang mengambil venue di White Hart Lane ternyata sangatlah berimbang. 69 kali bertemu, Spurs menang 25 kali, Chelsea menang 26 kali, dan sisanya berakhir sama kuat.
Yang menarik adalah, pertandingan esok akan dipimpin Mike Dean. Kenapa saya sebut menarik? Karena sejak tahun 2009, Dean sudah tiga kali memimpin jalannya laga antara Spurs melawan Chelsea di White Hart Lane.  Rekor head-to-head nya? Spurs 1, Chelsea 1, imbang 1.
8. 0-0? Lol
Apa yang kita inginkan dari sebuah pertandingan sepakbola? Sudah jelas jawabannya adalah gol. Apabila anda menjawab bahwa yang anda inginkan adalah kemenangan, maka mungkin anda lupa juga kalau kemenangan hanya bisa didapat jika anda mencetak gol lebih banyak dari tim lawan.
Sejak tahun 2003, tidak pernah pertandingan antara mereka yang digelar di White Hart Lane berakhir imbang tanpa gol. Minimal pasti ada satu tim yang berhasil merayakan selebrasi di lapangan.
Dalam lima pertandingan terakhir, sudah ada total 14 gol yang tercipta dari kedua tim. Ini artinya, pertandingan besok bisa menjadi sangat ketat sepanjang pertandingan dan menghasilkan kemenangan tipis salah satu tim, atau bisa juga malah pertandingan terbuka yang menghasilkan banjir gol.
9. Daniel Levy vs Roman Abramovich
Transfer Tottenham Hotspur selama bursa transfer musim panas merupakan salah satu aktivitas transfer yang paling diperhatikan oleh seantero dunia. Tak hanya urusan dalam menjual pemain yang memakan waktu sangat lama, mereka juga menjadi terkenal karena mendatangkan begitu banyak pemain-pemain berkualitas. Kita sebut saja Christian Eriksen, Roberto Soldado, dan Erik Lamela.
Hal yang sama juga terjadi di Chelsea. Namun mungkin karena publik sudah mengenal bahwa The Blues adalah klub yang royal dalam membeli pemain, hal tersebut tidak terlalu lagi diperbicangkan. Kita sudah merasa lumrah ketika mengetahui mereka membeli Samuel Eto’o, Andre Schurlle, dan Willian.
Di awal musim ini, Abramovich baru menang dalam hal pembelian Willian atas Levy. Namun apakah lantas memang Roman lebih pintar mengeluarkan dana ketimbang Levy? Atau justru memang sebenarya pria Russia tersebut adalah chairman terhebat di Baclays Premier League? Hanya hasil di lapangan yang bisa membuktikannya.
10. Heat Outside The Field
Dari tiga pertandingan terakhir di White Hart Lane yang di pimpin oleh Mike Dean, jumlah kartu kuning yang keluar dari kantong wasit bisa dibilang cukup banyak. Tottenham mendapatkan tujuh, sedangkan Chelsea mendapatkan enam. Total ini tentu sedikitnya menggambarkan bahwa pertandingan berjalan dengan panas.
Hal serupa akan terjadi di antara kedua fans. Adu banter diantara Chelsea Headhunters di away end dan YID Army yang merupakan tuan rumah akan menghiasi pertandingan selama 90 menit. Tensi yang tinggi dan atmosfir yang kuat jelas menjanjikan sebuah partai yang luar biasa.
Mungkin bisa saja terjadi adu fisik diantara keduanya. Konon katanya, rivalitas diantara dua fans klub ini cukup tinggi. Semoga saja kita “beruntung” bisa melihatnya.
LihatTutupKomentar